“Kemana Pak? Link bokep Percayalah” katanya lembut sambil mengecup keningku. “Ouh.. Aku masuk dan duduk di ruang tamu. Baru kuperhatikan bahwa nyatanya dirinya mengenakan baju yang sama dengan pakaian yang digunakan pada pertemuan yang dulu. “Kemana Pak? Kakinya bergerak dan kedua kakinya kujepit dengan kedua kakiku. Tangan Ida bergerak ke bawah menyelusup di balik celana dalamku, meremas, mengocok dan menggoyang-goyangkan senjataku. Hmm” Ia tidak melanjutkan kalimatnya. “Ah. Ida luar biasa kursi dan duduk di dekatku. Kalian mau kan”. Saat ini kami hanya mengenakan pakaian dalam saja. Aku tetap diam saja. Sukasari Theatre terbukti bukan bioskop favorit di Bogor. Dilepaskannya tanganku
“Telah, kalian diam saja. “Ida ada?” “Oh ada. Kubelit kaki kirinya dengan kaki kananku dan sebaliknya. Lama-lama pikiranku menjadi tenang. “Wouw.. Kembali Ida berbaring di bednya. Pinggulnya memutar-mutar dan naik seolah-olah menghisap penisku. Betisnya membelit pinggangku, matanya setengah terpejam, kepalanya terangkat jadi seolah-olah tubuhnya menggantung di tubuhku. Entah dirinya berbohong alias benar. “Pantas saja, rasanya maniku sangat tidak sedikit dan senjataku sangat keras.
