Bunyi crek.. Aku sangat menikmati semuanya.Tiba-tiba Cenit memegang kepalaku, meremas sedikit rambutku dan mendorong kepalaku ke bawah. Bokep hot Ya ampun! Kalau dia sudah mengikhlaskan temannya, dia tidak marah apalagi jadi membenci aku, lagi pula kalau dengan begitu dia jadi terangsang dan menikmati juga, apa salahnya.Aku berpikir cepat, katakanlah malam ini adalah semacam sex party, dan aku menjadi rajanya sementara menjadi ratuku yang harus kupuaskan, oke saja sih. Tapi sesuatu menyebabkan aku berhenti …Masih dalam keadaan bersetubuh dengan Liani… ada sekelebat bayangan melintas. Kulihat lagi kemaluan gadisku itu… semakin merah dan merekah. Pantatnya menekan kuat sampai seolah kemaluanku mau ditelannya sampai habis.“Kak.. crek.. memandangku dengan senyuman nakal…. Berangsur kami saling melepas pelukan.Perlahan gadis bangkit itu duduk dari posisinya. Aku tak tahu harus bergembira atau… entahlah!Aku meneruskan permainanku dengan Liani. Lagi pula aku rela kok, selama tidak dengan yang lain selain mereka.”Dalam hati aku cuma bisa mengangkat bahu. Beberapa kali klentit itu kusentuh dengan ujung gigi…. Seperti orang baru bangun tidur.
