Imel seperti menendang secara perlahan hingga kembali mendorongku mundur. “Srrrt… srrrt!” Imel menyedot gelas yang sudah kosong. Bokep china Imel menggenggam batang kemaluanku dan menuntunnya ke liang kemaluannya yang merah basah.Sejenak sempat kudengar Imel mendesis saat meraih batang kemaluanku. Kurasakan cairan kemaluannya deras mengalir dan kuhisap dengan penuh kepuasan.“Son… masukin sekarang.. Aku segera mengarahkan batang kemaluanku kembali, kali ini penetrasi dari belakang. “Imel… pinggul kamu hebat banget”, aku berbisik terengah-engah. Imel rebah menelungkup dengan tubuhku di atasnya. Biarpun Imel ramping, tapi dia memiliki pantat yang padat dan berisi sehingga dengan pinggangnya yang ramping makin membuat pantatnya montok. Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya tak sabar ingin melumat bibir tipisnya. “Uuu… yess”, Imel mengakhiri gelombang kenikmatannya.Sejenak tubuh kami mengejang bersama lalu rebah lunglai di atas sofa kuning. Lumayan buat bujangan. Rupanya Imel menggodaku. Aku tetap belum mau terpancing (soalnya takut salah kira).“Iseng banget sih kamu”, aku menjawab sambil membalas senyumnya. Belum habis kebingunganku, tiba-tiba kurasakan kaki Imel menggelitik kakiku. “Wait a second“, katanya.
