Kami berdua pindah ke bangku tengah Kijangku. Dengan lincah Mikha telah duduk di sampingku. Bokep terbaru Dengan lagak dan gaya masing-masing mereka berpose. Aku menyalakan tape mobilku. Kami pun setelah itu menuju kostku, kembali memadu cinta. Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar, begitu juga dengan bibirnya. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Aku males pulang jadinya. Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Mikha besar, panjang dan kekar. Setelah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan bulu-bulu halus yang ada di situ. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Tubuhnya indah. Gadis ini benar-benar cantik. “Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku. “Aahh Mas Joe…, agak cepet lagi sedikit goyangnya…, saya kayaknya udah mau keluar nih…”
Mikha mengangkat kakinya tinggi, melingkar di pinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit kemudian semakin erat…, semakin erat…, tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingaku sebelah kanan, lalu terdengar jeritan dan lenguhan panjang dari mulutnya memanggil namaku.
