Dari Terminal Lebak Bulus, Jakarta, bus berangkat pukul 16.30 tepat. Penisku terasa dipaksa menghadap kebawah. Bokep terbaru Dia mengerti dan kini Rianti memegang kendali. “Seru banget mainnya, dan berisik,” kata Rianti yang duduk bersila dengan tubuh telanjang menonton pertempuranku. Tidak ada titik terang, sementara bus sudah mulai memasuki Kendal, yang berarti tidak lama lagi akan sampai Semarang. Kayaknya kalau nggak ngomongan kok aneh ya, karena perjalanan ini bakal lebih dari 12 jam. “Saya ke Rembang, nih mulangin anak bandel ini ke orang tuanya,” katanya . Sambil mengiba-iba Ninik juga mendesis-desis seperti menikmati persetubuhan ini. Ninik juga kuminta keluar. Tampaknya dia bepergian dengan seorang gadis kecil yang duduk di seberangnya., “Anaknyakah ?” batinku. Rianti sambil cengar-cengir mengatakan tidak tahan, kebelet pipis. Dia tidak bisa berlama-lama karena sesak nafas di dalam air. Aku berhadap-hadapan dengan Ninik. Suasana makin redup dan akhirnya bus berhenti di wilayah Sukamandi Jabar, kami mendapat makan malam gratis.
