“Oooh Edo, sayang..”, balas dokter Miranti menyebut namanya mesra. Bokep indo live Hanya
beberapa detik saja keduanya saling memandang sampai Edo tersadar siapa
yang sedang dihadapinya. “Oh ya?”, sahut Edo seperti orang bodoh. Edo meraih
kedua kaki wanita itu dan langsung menempatkan dirinya tepat di depan
selangkangan dokter Miranti yang terbuka lebar. Suasana riuh saat wanita pembicara itu bercerita
tentang seorang temannya yang bersuamikan seorang pria mata keranjang
doyan main perempuan. Tak
seorangpun mendengar teriakan itu karena rumah besar itu dilengkapi
peredam suara pada dindingnya, sehingga empat orang pembantu di rumah
itu sama sekali tidak mengetahui kalau sang nyonya mereka sedang marah
dan kesal. Hatinya begitu gembira, sentuhan-sentuhan lembut dari tangan
halus dokter Miranti membuatnya semakin terlena. “Baik kalau begitu dalam sepuluh menit saya datang”, kata wanita itu mengakhiri percakapannya. “Kalau
begitu saya akan kontak anda mengenai masalah akomodasi dan acara
seminar yang akan datang, senang bertemu anda, Edo”, seru wanita itu
sambil kemudian berlalu. Beberapa saat kemudian ia menjadi tenang
kemudian ia menuju ke ruangan kerjanya yang tampak begitu lengkap.
