Karena itulah, tidak akan hadir kesempatan ketiga. Aku memandang ke arah lain mengindari adu tatap. Bokep india Pasti terburu-buru. Betul-betul keras. ” kata wanita setengah baya itu. Membuatku tidak berani. Aku masih mematung. Jari tangan mulai dingin. “ Besar ya..? Saat itu kurang lebih 5 menit lagi aku sampai kantorku, berhubung kerjaan hari ini sudah kukerjakan semalam, maka aku memutuskan untuk meneruskan perjalanku dengan angkot ini, lagdian masih ada waktu luang 2 jam lagi. Dia tidak membalas tapi lebih ramah. Dia memulai pijitan. Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagian lengan, kalau belum cukup kancing Bapak-bapak di sebelahku juga bisa. Lihat saja dia sudah separuh berlutut mengarah pada Kejantananku. Jam berapa harus sampai di Ciledug, jam berapa harus naik angkot yang penuh gelora itu. Ini kesempatan kedua. Aku langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor-nomornya. Terganggu wanita muda yang di ruang sebelah yang kadang-kadang tanpa tujuan jelas bolak-balik ke ruang pijat.
