Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamar yang telah kupesan.Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bokep viral Reni mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.“Sendirian aja nih…, Omm..”, sapanya dengan senyuman menggoda.“Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.Aku tidak bisa langsung menjawab. Entah kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja. Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Lama-lama jadi keterusan juga. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu.
