Ivana dapat merasakan benda keras di balik celana dalam Imron bersentuhan dengan daerah kemaluannya. Paha Ivana yang putih mulus yang dulu pernah membuat Imron menelan ludah itupun kini terlihat jelas. Bokep jepang “Dijilat Non, jangan cuma diliatin aja !” katanya pada Ivana yang masih jijik menatap batang di genggamannya itu. Dikulum dan dikocokinya penis itu bergantian. “Lho, saya kan cuma mau menyuarakan kebenaran aja Non, ini kan jaman reformasi, yang busuk ga boleh ditutup-tutupi lagi dong Non, kecuali…” Imron tidak meneruskan kata-katanya. Tubuh Ivana mulai bergerak naik-turun diatas penis Pak Mamad, mula-mula dibantu Imron yang menekan-nekan tubuhnya dari belakang, tapi lama-lama tanpa disadari Ivana pun mulai bergoyang dengan sendirinya. “Heh denger gak tuh, dijilat oi, ke orang tua jangan ngelawan !” kata Imron sambil mencucukkan dua jari ke vagina gadis itu. Panas sekali hati dan telinga Ivana mendengar penghinaan itu, benar-benar merendahkan harga dirinya, tapi demi ayahnya dia tanggung segala hinaan itu.
Dari Cuma Nonton Bareng, Sekarang Kita Sudah Jadi Pasangan Mesra
Related videos



















