Aku ingat itu pintu yang menghubungkan rumahku dengan rumah sebelah. Aku menginginkannya, lebih dari yang kau impikan”. Bokep arab Bibirnya merekah, pipinya merona dan pandangan
matanya benar-benar membuat dadaku berdebar-debar.“Perkenalkan, nama saya Fredi dan ini istri saya, Marissa. Boleh, kan?” Mbak Marissa menunduk, mencoba mensejajarkan wajahnya denga wajahku.Ini membuatku dengam mudah melihat kepundan di dantara dua gunung indah di dadanya. Aku seperti tenggelam dalam segala macam rasa : coklat, vanilla, strawberry, almond.Mbak Marissa benar-benar menikmatinya. Eh, ayah dan ibumu lama ya perginya?” Tanya Mbak Marisa.“Sampai minggu depan!” jawabku.“Kesepian, dong?” celetuk Mbak Marissa.“Iya, gitu deh!” kataku, masih sedikit gugup.“Mbak gimana?”“Biasa aja. Kubiarkan pula ia menjadi guru yang baik dan memberikan pengalaman itu. Ayahku mengangguk.Fredi kemudian memeluk dan mencium pipi MbakMarissa mesra. Eh, ngomong-ngomong, Mbak baru bikin brownies buat mama kamu, nih!” Mbak Marisa mengangsurkan sepiring brownies.Aku mengucapkan terimakasih. Eh, ayah dan ibumu lama ya perginya?” Tanya Mbak Marisa.“Sampai minggu depan!” jawabku.“Kesepian, dong?” celetuk Mbak Marissa.“Iya, gitu deh!” kataku, masih sedikit gugup.“Mbak gimana?”“Biasa aja. Mbak sendiri?” tanyaku, sedikit gugup.“Nggak.
