Tangan Kak Agun menelusup ke CD-ku.Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Bokep china Tangannya seringkali menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian. Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai menikmatinya. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga lho.., he.., he..)Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih. Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat.“Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Agun. Kak Agun kembali beraksi, ciumannya semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Sebenarnya aku sayang sama kamu”.Saat itu aku memang masih polos, masih SMP, namun pengetahuan seksku masih minim. Aku hanya bisa diam dan menikmati. “Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun. Saat itu Kak Agun memelukku dan menghiburku,
“Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu.
