“Pake kontolll… unnggghh… kontollll… mangggggg….” aku menjawab dengan terbata-bata. “NGAHAKKK…ANJIINGG..!! Xnxx bokep “aaaa….., aaaaaaa… aaaahhhhhhh….. “Ha ha ha, santai aja nonnn, nggak usah tegang gituuu…, mamang jadi ikut gugup nehhhh….” Mang Sudin menyandarkan punggungnya ke belakang. Ya hanya sebuah senyuman, sebuah senyuman dari kekasihku, sebuah senyuman yang selalu memberiku hari-hari yang bahagia, sebuah senyuman yang selalu memberiku kekuatan, sebuah senyuman yang membuatku menjadi lebih hidup.“Anita…..” ia berteriak menyebut namaku kemudian berlari kecil menghampiriku
Ia berlari bagaikan seorang anak kecil yang polos, tangannya yang kekar memeluk kedua bahuku, tatapanku dan tatapan matanya bertemu, saling menatap dengan mesra, tidak ada satu katapun yang terucap dari bibirnya namun sinar matanya telah mengatakan seribu kata-kata cinta untukku. Aku tidak marah ketika Mang Sudin mengejekku, ia menyebutku lonte. “Hsssshhhh… Hssshhhhhhhh Shhhhhaaaaaaaaaaaa….” aku mendesis-desis nikmat ketika jari telunjuk mang Sudin merojok-rojok belahan vaginaku
Kutekuk wajahku , nafsu semakin terbakar menyaksikan dua buah jari Mang Sudin yang basah oleh cairan vaginaku yang sudah tercampur dengan darah keperawananku.“Ahhhhhhhhh” aku tersentak
Kesadaran dan akal sehatku datang terlambat.