Bondan datang untuk menagih utang-utang suamiku kepadanya. Aku tidak dapat mendengar pembicaraannya, namun kulihat Mas Aryo menunduk dan sesekali terlihat berusaha menyabarkan temannya itu.Setelah Bondan pulang, Mas Aryo memintaku menyiapkan makan malam. Bokep india Perkawinan kami mulus-mulus saja sampai Rizal muncul diantara kami. Mas Aryo berjanji untuk melunasi utangnya itu. Setelah itu Mas Aryo sedikit demi sedikit mulai menikmati jengkal demi jengkal seluruh bagian tubuhku, tidak ada yang terlewati. Malam ini dia lain sekali sentuhannya lembut. Aku memang diajarkan untuk menemani suami dalam suka maupun duka.Suatu sore saat Mas Aryo belum pulang, seorang temannya yang mengaku bernama Bondan berkunjung ke rumah. Mas Aryo mengerti keterkejutanku.“Aku sudah tidak tahu lagi dengan apalagi aku harus membayar hutang-hutangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang-tukang pukulnya jika aku tidak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini”, katanya lirih. Aku tertunduk malu dan wajahku terasa memerah saat aku merasakan tanganku dijamah oleh seseorang yang bukan suamiku. Kusahut aku ingin minum coca-cola, tetapi jawabnya minuman itu tidak ada sekarang ini di kamarnya, kemudian dia
