Nafasnya mulai memburu.Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Bokep viral Pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lagi. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut.Langkahku agak tersendat ketika melewati lobi.. Jarinya lembut menyentuh clitku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Di dalam lift Steve sempat mencium bibirku dengan lembut.. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku.Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali. Tanpa memperdulikan adanya celana dalam Steve terus melumat gundungkan tersebut dengan
