Tiba tiba datanglah setan mesum mengelilingiku dan berbisik bisik di telingaku.“Loh, ada apa?”, tanya Tantia.“Ah, engga apa-apa!”, jawabku.“Kok ngeliatin aku terus?”, tanya Tantia lagi.“Engga kok!”, jawabku.“Kamu cantik, Tan”.“Ah gombal kamu!”, katanya Tantia dengan malu malu.Lama kami berpandangan, dan aku mulai mendekati dirinya. Bokep arab Rumahnya sih sederhana, maklum bapaknya cuma pedagang kecil, tapi bukan itu yang aku perdulikan. Keluarganya sedang pergi menengok adik bapaknya yang sedang sakit keras.Malam itu dingin sekali, aku permisi untuk pinjam toilet. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik. Senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Kuremas payudaranya, kujilat, dan kurasakan kenikmatan kontolku yang bercampur dengan cairan memeknya. Setelah selesai dari toilet, aku melihat ke arah Tantia dan aku berpikir betapa cantik dan mulusnya dia. Kupandangi dadanya yg berisi di balik BH warna pinknya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang putih mulus.“Bener kamu cinta ama aku?”, tanya Tantia.“Bener, aku cinta ama kamu!”, jawabku sambil membuka BH dan Celana dalam warna putihnya.Kini ia telanjang tanpa satu benangpun menutupi tubuhnya.