di mulut Cici!” katanya lirih. Bokep indo Pemilik tangan lembut itu adalah Sinta yang tidak tahan hanya menjadi penonton. “Gimana lukamu Le, sori banget ya demi kita kamu jadi gini, kalo nggak ada kamu nggak tau deh gimana nasib kami,” kata Sinta sambil memegangi lenganku yang sudah diperban. remas dadaku Le.. Malam itu langit sudah gelap kira-kira jam 19:00, kami sudah selesai berbelanja dan sedang menuju tempat parkir bertingkat.Tempat itu sudah sepi dan gelap karena aku kebetulan parkir di tingkat agak atas jadi jarang ada kendaraan. pelan-pelan Le, sakit.. Beberapa saat kemudian aku merasa mau keluar dan berkata, “Ci, mau keluar sebentar lagi nih.” “Siram di mulut.. Setelah beberapa saat kurasakan barangku mau meledak karena kuluman Sinta. “Hei babi, tunggu dulu kalo mau lewat serahin dulu duit yang kalian punya, ayo!” kata yang kurus gondrong itu. Benar-benar kaget bercampur terangsang aku saat itu, aku baru pertama kalinya melihat mereka polos. Nafas Diana sudah mulai kacau matanya terpejam sambil mendesah dan meremas-remas rambutku, aku sendiri merasakan sensasi hebat pada
