Tapi bukan Chie. Link bokep “Cukup segitu?” tanya Jayu lagi. “Cukup segitu?”
Jay terdiam. Karena ia adalah temanku, sahabatku, orang yang kukasihi.Jay? “Seorang cowok keren dengan pikiran terbuka?”
“Minimal bule, deh.”
Kurasakan Chie meremas lenganku, memberikan respon atas guyonanku yang nyaris tidak pada tempatnya. Kami masih sering berkelana di dunia fana, menemani hantu-hantu malam yang berkeliaran di naungan kepak-kepak sayap cinta dan kasih sayang, mengembangkan layar mencari pelabuhan perhentian kami.Kami bertiga masih berteman. Chie tak pernah masuk ke alam daftar gadis-gadisku. Jay, sahabat terbaikku.Chie adalah gadis penuh pesona. Dan karena itu pulalah aku tidak menghajarnya, walaupun itu adalah tujuanku sejak semula. Terkadang aku menyesal menyerahkan Chie kepadanya. Akulah Ray.Kuusapkan keringat di wajahku ke kulit dada gadis di bawahku, sebelum aku bangkit berdiri dan memunguti pakaianku, mengenakannya, dan meninggalkan ruangan gelap itu, sesaat setelah Chie merangkulku dari belakang. Jay terlihat diam, matanya masih terpejam. “Ray!” Sebuah suara lirih berbisik di telingaku. Kurasakan otot-ototku menegang dalam kenikmatan yang kurasakan. Kuulurkan tanganku ke sela jeruji pagar, menarik pipinya, membuatnya mengerang, membuka pagar dan memukuli
