Tapi si Asan yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas payudara Anisya yang memang sangat besar itu yang masih terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher Anisya dengan menyingkap jilbabnya.Pria itu lalu berkata, “Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!”Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Anisya dengan bibirnya, “Hmp.., cup.., cup..,” begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu.Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Asan bermain di dalam rongga mulut Anisya.Sementara itu Liem yang berada di samping Wiwin berkata kepada Wiwin, “Hei, elo sudah bangun ya, teman elo ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah sekarang elo perhatikan gue baik-baik kalo sampe elo nanti engga bisa muasin nafsu gue, mampus deh elo..!” sambil mengelus-elus kepala Wiwin yang berjilbab.Wiwin mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Wiwin pun mulai pucat.Lalu Asan yang masih memangku Anisya menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, “Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang!”Dia menyuruh Anisya berlutut
Imaizumin-chi Jadi Sarang Goyang Para Cewek Nakal – Bab 4 (hentai Panas)
Related videos








