“Ya sudah tidak usah dipikirkan lagi”, sahutku. “Ya udah pa, da…”, aku pun tutup teleponnya.Selang tiga puluh menit ada kendaraan sepeda motor Honda Tiger datang, aku sedang menonton TV diruang keluarga.“Permisi… Permisi…”, panggil seseorang dibalik pintu depan. Bokep china Dan tiba–tiba…“Ibu cantik sekali”, kata Randi. Direnggutnya rambutku dengan kasar hingga aku nyaris terjatuh. Kemudian dengan paksa mukaku ditundukkan ke arah selangkangannya.Dia arahkan tongkolnya ke mulutku. aku, aku sudah nggak kuat, mau… keluarr, Bu…”, desahanknya yang sudah tidak kuat lagi menahan keluarnya air maninya. Dan aku berkata sambil menikmati goyangan pantat Randi.“Ran, coba diamkan dulu pantatmu itu…”, pintaku sama Randi.Ran pun menuruti saja permintaanku. “Trus gimana pa?, ya udahlah pa tidak usah diusut lagi.”
“Aku tidak ngapain–ngapain kok, tadi dia sendiri yang datang kekantor dan minta maaf”, begitu jawab suamiku. Aku sedikit menggeser kekiri, dia mengikuti geser pula, akhirnya aku berdiri karena aku merasa terlecehkan.“Maaf ran, jangan begitu tidak enak sama pembantuku, apalagi aku dah bersuami”, aku berkata tegas.Tapi dia ikut berdiri dan kedua tangannya memegang pundakku dan ditekan kebawah
