Saya melihat ke arah suara tersebut yang ternyata berasal dari dua orang cewek temannya si Vivi. Bokep indonesia “Udah ya… filmnya udah mau mulai… seneng ketemu kalian,” kata Vivi sambil berjalan keluar restaurant. Tanpa pikir panjang lagi saya menyusul si Andi. Akhirnya saya tahu bahwa dia belum punya cowok. Minggu itu selama tiga hari berturut-turut saya membelikan makanan buat mereka. Saya beberapa kali mengajak dia keluar tetapi selalu ditolak dengan halus. Sambil makan saya menatap dia, yang dibalas juga oleh si cewek. Saya menanyakan alamat mereka dan kakaknya memberitahukan saya. “Viii… Vivi…” tiba-tiba terdengar suara beberapa orang cewek. “Vivi..” jawabnya pendek. Andi adalah teman akrab saya sejak kecil, satu SMP, SMA, dan satu universitas. Tiba-tiba HP saya berdering dan saya lihat nama Vivi muncul di layar telepon tersebut. Tiba di lantai 5, saya mempercepat langkah kaki saya untuk menyusul gadis tersebut. Saya beberapa kali mengajak dia keluar tetapi selalu ditolak dengan halus.
