“Aku mau balas dendam di sana..”, katanya.“Serius lu bro?”, tanyaku.“Hehehe, akan ku ledakkan kota Tokyo…”, jawabnya dengan wajah serius.Aku benar-benar tak menduga ide jahatnya itu.“Malam ini, kita pesta dulu bro… Kalau aku dah ke sana, kita ga bisa pesta kayak gini lagi.Zenit mengajakku berpesta miras lagi di luar, soalnya di sini sudah cukup ramai, tidak enak sama pelanggan yang lain. Aku coba memanfaatkan waktu yang ada dulu untuk melihat Minoru yang cantik. Video bokep indo Melihat itu aku sedikit prihatin.Apa boleh buat, aku masih punya kesempatan yang lain, Minoru berjanji akan menemaniku lagi lain hari, lagian aku juga merekam semua aksi ini, akan menjadi sebuah ancaman jika Minoru tidak memenuhi janjinya.“Ya sudah…”, kataku lalu mencabut kontolku. “Iya…”, jawab Minoru sedikit keberatan. Dia terpaksa berbaring di kasur menunggu dikerjai, sedikit menangis dia menunggu penderitaan. Video ini harus terus ku simpan, selain bisa sebagai bahan coliku, aku juga bisa terus mengancammu.Ku ulurkan tangan kananku sementara tangan kiriku masih memegang handycam.
