Dihisapnya pelan dan kadang digigit, sementara tangannya dengan lembut mengocok senjataku yang kian membengkak dan mengeras.“Santi, Aku sudah tak tahan..!”
Tetapi sepertinya Santi tidak peduli, kini senjataku sudah berada di dalam mulutnya yang mungil, sementara jari-jarinya tetap mengelus-ngelus dadaku dan menjentik puting dadaku, membuat seluruh aliran darahku bergejolak menahan kenikmatan yang luar biasa. Bokep HD Nggak enak, ya..?”
“Enggak, Aku hanya ingin memberikan kepuasan yang maksimal untuk Kamu..!”
“Tapi, Kakak kan belum..? “Kakak curang, Santi mau balas..!”
Dengan lincahnya Santi menelusuri tubuhku dengan lidahnya yang hangat. “Aku ingin sekali, Santi, Tapi Aku takut Kamu belum menerima Kakak.”
“Lakukanlah Kak, Santi rela, dan benar-benar mengharapkan belaian Kakak.”
Aku terharu mendengarnya, dan tanpa buang waktu lagi, kupeluk tubuhnya erat, Dua buah gunung kembarnya terasa mengganjal di dadaku menghantarkan aliran gairah yang bergejolak. Jari-jarinya membimbing senjataku memasuki kemaluannya. Tapi dalam kondisi begini aku tidak mau banyak berpikir, masa bodoh saja.Dalam keadaan tanpa sehelai benang, kami terus saling memberikan rangsangan ke titik-titik gairah yang membakar. Dan sampai film habis, Santi sudah pasrah berada di pelukanku, namun aku masih