Aku memandang nakal ke arah payudaranya sambil tersenyum. Aku terkagum-kagum ketika mengungkapkan dua gundukan daging di belakang, yang masih tertutup oleh sebuah bra berwarna hitam. Bokep hot Eksanti menggeliat. Aku juga merasakan hal yang sama dengannya. Dia duduk di atas kursi memandang ke arah laut, sementara aku rebahan di atas tempat tidur. Aku hanya ingin memelukmu tanpa ada rasa takut, itu saja. Kejantananku yang tadi saya rasakan tegang, tiba-tiba menjadi lemas dalam genggaman tangan Eksanti. Ia hanya menyapukan lipgloss tipis, yang membuat jantungku semakin deg-degan.Aku segera menancap gas menuju tol ke arah Ancol. Eksanti. Puas menikmati buah dada yang sebelah kiri, aku mencium buah dada Eksanti yang satunya, yang belum sempat aku nikmati. Aku terdiam.“Aku tadinya tidak mau kita masuk ke kamar ini, karena aku takut kita tidak bisa menahan keinginan untuk melakukannya lagi, Mas”, memberikan pengarahan kepada saya. Perlahan-lahan telapak tangan saya tarik dari punggungnya melalui ketiaknya. Aku menciumi lagi lehernya yang jenjang lalu turun melumat puting payudaranya. Aku benar-benar terkejut lalu menoleh ke arahnya.
