“Besok lagi. Bokep indo Suti merajuk. Kami terus menuju pantai. Kuturunkan tubuh Suti, seiring dengan hujan mulai mereda. Setelah sebulan, Suti mulai muntah-muntah. “Kamu anak pintar tole…” kata ibu dan meremas kontolku lagi. Udah dapat banyak belum….? Di bawah siraman hujan rintik kami mendayung dan mendayung perahu kami tanpa kenal lelah.“Mas… aku masih mau,” kata Suti. Ayah mulai lega bernafas. Aku diam saja dan kembali menutup mataku. Ibu menjawabku dengan memberiku ciuman di pipiku. Dia menaikkan celananya dan aku juga. “Tapi kalau tak ada yang mendengar ya?” kataku. Ibu cepat naik ke perahu dan ikut mengkayuh. “Nanti dilihat orang,” bisiknya. “Mas aku pipissss….” Desahnya. Mas. Mereka pun berciuman. Apa namanya itu bukan sayang?” tanyaku pula. Tiba-tia tersengar suara desir air. Aku senang, begitu adikku Sutinah libur, berarti ada yang menolong ibu di rumah. Setelah memerasnya, memakaikannya kembali. Kami memasang layar dan mengarahkannya pulang. Suti ikut membantu membersihkan ikan sembilang dan kepiting disimpan untuk besok pagi di jual. Kuinta ibu berjongkok. Ibu pun sangat sibuk mengambil air dalam waskom.
