L
alu aku turun dari bed dan melangkah ke meja rias. Bokep viral Sampai pada suatu saat ia merangkul leherku sambil menyembunyikan mukanya dengan merapatkan pipinya ke pipiku,
“Bundaaa…oooh…sa…saya udah…udah sampai….” Dan…creeet….crooot…crooot…craaaat… cret..cret..cret….air mani Prima menyemprot-nyemprot perutku. Dan wajar saja seandainya ia tergiur olehku, karena aku punya wajah dan tubuh yang punya daya tarik kuat, sehingga ayahnya pun mengagumiku sejak lama sebelum menjadi suamiku. Tanganku berminyak-minyak, perutku juga berlepotan air mani anak tiriku, sehingga aku merasa perlu membersihkannya. Berawal dari sontekan jemariku di hidungnya, disambut dengan tatapan dan senyum meluluhkan, berkelanjutan dengan pelukanku,
“Sekarang bunda punya bantal guling hidup….” kataku setengah berbisik. Seandainya ia mendambakanku, apa yang harus kulakukan ? Bukankah aku ini sosok pengganti ibu kandungnya ? “I…iiiya, Bunda…oooh…” mata Prima melotot, pandangannya terpusat ke kemaluanku,
“Bo…boleh saya sentuh yang itu ?” Prima menunjuk ke arah kemaluanku. “Mustahil gak ada apa-apa. Aku malah jadi curiga. Tapi aku sudah siap untuk melakukan apa pun, asalkan Prima ceria kembali seperti dulu. Ia tampak kaget. Tidak hanya daripada itu, bunyi musik yang kusetelkan di
