Demikian juga kedua kakiku, tak luput diikatnya, sehingga tubuhku menjadi terpentang tak berdaya diikat di keempat arah. Aku mulai menggerinjal-gerinjal. Bokep arab Rio mematuhi perintah ayahnya. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Beberapa bulan telah berlalu. Keluargaku saat itu hidup berkecukupan. Gue kasih elu obat penghilang pusing.”Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Tangannya mulai meraba-raba buah dadaku yang berukuran cukup besar itu. Kuakui, wajahku terbilang cantik, mata indah, hidung bangir, serta dada yang membusung walau tidak terlalu besar ukurannya. Kemudian ia naik ke atas tempat tidur. Rugi kan. Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”“Errgh…”Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Temanku dengan gemas mencium bibirku yang merekah mengundang. Maafin Rio ya. Sejak saat itu aku bersumpah tidak akan pernah mau ke tempat-tempat seperti itu lagi.Sudah dua tahun berlalu aku dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Rio, yang umurnya tiga tahun lebih muda dariku.
