Mbak Juminten tetap berdiri di depanku, menantikanku berakhir minum. “Sebenernya utangnya sejuta tuju ratus den, tapi mbak nambain pake simpenan dirumah, tolong banget den, mbak sebenernya malu banget tp kepaksa..”Jawabnya dengan suara lirih. Bokep viral Serta sebetulnya selama ini juga aku sesekali melirik tubuh bawahnya yg msh kencang serta bahenol meski pikiran kotorku tdk melangkah lebih jauh.Semalam, aku serta berbagai kawanku pernah iseng nonton film blue sambil makan sate kambing dari warung makan Pak Kirun di ujung desa serta minum berbagai botol anker bir. “Iya mbak..takut aja, …mm..”
“Mm.. “Tapi emangnya den Agus tadi mau ngomong apa,mungkin mbak dapat bantu?”Lanjutnya. Seraya kedua tanganya berusaha mendorong tubuhku. Pada percobaan kedua kepala penis itu langsung menusuk masuk. Dia terdiam berbagai saat,aura wajahnya berubah. Aku melepas kekalutan pikiranku dengan menghisap sebatang rokok di ruang tamu. “Gimana berita orang rumah mbak, sehat semua?” Tanyaku basa basi. “Mungkin aja kalo itu syaratnya mbak mau pinjem uang..”Jawabku . Mbak Juminten mengontrak rumah kecil di desa kurang lebih perkebunan bersama bunda mertuanya yang telah tua.5 bulan